Gempa Garut Rusak 110 Rumah Warga Dan 8 Orang Terluka

Gempa Garut Rusak 110 Rumah Warga Dan 8 Orang Terluka

Serang – Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Sabtu malam (27/4/2024). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hingga Minggu (28/4) pukul 14.00 WIB, total rumah yang rusak akibat gempa Garut menjadi 110 unit.

Kerusakan paling banyak terjadi di Kabupaten Garut sebanyak 41 unit rumah, Kabupaten Bandung 24 unit rumah, Kabupaten Sukabumi 17 unit rumah, Kabupaten Tasikmalaya 7 unit rumah, dan Kota Tasikmalaya 5 unit rumah.

Selain rumah, gempa juga merusak sejumlah bangunan fasilitas publik, seperti tempat ibadah, sekolah, perkantoran, dan rumah sakit.

BNPB mencatat, jumlah korban luka akibat gempa bertambah menjadi 8 orang. Sementara jumlah kepala keluarga yang terdampak mencapai 75 KK.

“BPBD Provinsi Jawa Barat bersama kabupaten dan kota yang terdampak masih terus melakukan pendataan dan kajian cepat,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.

BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat di pertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga di imbau untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

Menurut BMKG, gempa Garut merupakan jenis gempa bumi menengah akibat deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia

77 KK Dievakuasi Akibat Pergerakan Tanah Takut Akan Terjadi Gempa

Serang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terpaksa mengungsikan 77 kepala keluarga (KK) di Desa Jatisari, Kecamatan Bojongpicung. Hal ini di lakukan sebagai dampak pergerakan tanah yang terus meluas, menyebabkan tiga rumah ambruk dan puluhan lainnya rusak.

Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukma Wijaya mengatakan, pergerakan tanah melanda tiga kampung di Desa Jatisari sejak Jumat (26/4/2024). “Sekitar 65 rumah dan tiga di antaranya ambruk terbawa longsor akibat pergerakan tanah,” ujar Asep, Minggu (28/4/2024).

Berdasarkan data BPBD Cianjur, 65 bangunan rumah rusak dan terancam, 36 bangunan di antaranya rusak sedang dan ringan, serta 27 rumah terancam. Akibatnya, 234 jiwa atau 77 KK harus mengungsi ke sejumlah lokasi yang di nilai aman.

Baca Juga : https://revengeforjolly.com/pan-siap-berkoalisi-dengan-pdip-jelang-pilkada-2024/

Camat Bojongpicung Aziz Muslim menambahkan, sejak Sabtu hingga Minggu. Petugas gabungan terus melakukan pendataan rumah yang terdampak dan terancam di kampung Sukajadi, Cisalada, dan Kampung Pasar Cinde.

“Petugas gabungan, termasuk Basarnas Cianjur, PMI Cianjur, TNI/Polri, dan relawan. Mendirikan posko kesehatan serta dapur umum untuk memberikan pelayanan kemanusiaan bagi warga yang mengungsi,” kata Aziz.

Petugas juga memasang garis kuning di sejumlah titik agar warga tidak melintas dan menghindari hal yang tidak di inginkan.

“Sampai Minggu petang masih terdengar gemuruh dan retakan bangunan rumah terdampak semakin panjang. Warga yang mengungsi di imbau tetap waspada dan tidak masuk ke perkampungan untuk sementara,” imbau Aziz.

BPBD Cianjur mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siap siaga terhadap potensi pergerakan tanah, terutama saat hujan deras. Warga yang berada di daerah rawan bencana juga di himbau untuk melakukan evakuasi mandiri jika terjadi tanda-tanda pergerakan tanah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *